PS : All
pictures credit score and content material copyright : SBS
Kang Soo kembali ke rumah sakit setelah membeli makanan
melihat Hye Jung makin cantik saja sampai
sangat mengagguminya. Hye Jung sedang meunggu carry darimana juniornya
itu. Kang Soo memberitahu barus aja belanja, sambil memperlihatkan tas
belanjanya kalau memang seperti itu tugas
seorang sekretaris.
Pintu carry pun terbuka, Kang Soo menekan lantai empat
lalu bertanya Hye Jung mau akan
ke lantai berapa. Hye Jung mengatakan akan
pergi Ke ruang VIP. Kang Soo
ingin menekan lantai 17, tapi rasa penasaran muncul bertanya alasan Hye Jung
pergi sana. Hye Jung pikir Apakah
ia harus melaporkannya padanya. Kang Soo mengelengkan kepala lalu menekan lantai 17.
Ji Hong baru saja keluar dari ruangan berpapasan dengan
Hye Jung dilorong, lalu bertanya kenapa datang ke bagian VIP. Hye Jung
mengatakan akan menemui Presdir Jin dan akan bergabung dalam operasi jika
menerimanya. Ji Hong ingin tahu alasanya.
“Aku seorang dokter jadi Aku mengikuti keinginan pasien.” Kata Hye Jung, Ji Hong merasa senang
mendengarnya.
“Aku mungkin akan ditolak. Tetap saja, aku akan mencoba.” Ucap Hye Jung.
Hye Jung datang menemui dokter Jin di ruanganya. Dokter
Jin duduk dengan sinis bertanya kenapa Hye Jung datang. Hye Jung mengatakan akan
menjadi asisten Prof. Hong dalam operasinya. Dokter
Jin terlihat kaget. Hye Jung menegaskan akan
bergabung dalam operasi itu dan melakukan yang terbaik sebagai asisten.
“Singkirkan kata
“terbaik” dan Jangan
jadi sarkatis. Kau mau
memotong pembuluh darahku saat operasi, kan? Lalu selanjutnya
kau akan bilang sudah melakukan yang terbaik.”
Ucap Dokter Jin ketus
“Kenapa Anda berpikir begitu?” kata Hye Jung, Dokter Jin merasa dirinya hampir gila
lalu bertanya apakah dalam pikiran Hye Jung dirinya menginginkan hal ini
“Kau pantas menerimanya.” Tegas Hye jung, Dokter Jin menegaskan diri tidak melakukan kesalahan
apa pun.
“Aku memeriksa MRI dan CT scan
lagi Karena tumor
berada di dalam syaraf spinal, jadi
kami akan mulai dari tulang belakang untuk masuk ke dalam.” Jelas Hye Jung, Dokter Jin sudah tahu mengenai hal itu.
“Saat kami membuka dan mencoba
masuk, maka aku akan mengusahakan yang
terbaik agar tidak terjadi kesalahan.” Ucap Hye
Jung, Dokter Jin tetap sinis melihat Hye Jung
sangat berbakat.
“Aku melakukan beberapa
pengecekan… saat
mengorek tentang masa lalumu.” Komentar Dokter Jin.
Hye Jung bertanya apakah Dokter Jin tahu
kata-kata terakhir Neneknya sebelum masuk
ke ruang operasi, dengan mengulangi kalimat
neneknya “ Dokterku pasti mengetahui yang terbaik untukku. Aku mempercayainya.” Ia memikirkan hal itu lagi, menurutnya neneknya itu pasti
pergi dalam keadaan damai karena
mempercayai dokternya.
Dokter Jin hanya bisa diam, Hye Jung merasa neneknya
sangat yakin akan
pulih dan hidup
dengan sehat, menurutnya Dokter Jin memberi
kepercayaan pada Neneknya, yaitu sebuah
keyakinan terhadap Dokter dan
membuatnya menjalani operasi dengan hati yang tenang jadi ia bersyukur atas hal itu.
“Kau adalah pasienku, dan operasi ini harus segera
dilakukan. Aku ingin
menyelamatkan nyawamu. Aku
ingin menyelamatkanmu… dan
berterima kasih padaku.” Kata Hye Jung lalu pamit
pergi keluar dari ruangan.
“Beritahu Prof. Hong… untuk segera menjadwalkan
operasiku.” Kata Dokter Jin langsung memberikan
keputusan.
Ji Hong membuka jas dokternya dan duduk didepan loker,
melepaskan jam tangan dan dasinya,setelah itu melemaskan semua otot ditanganya,
Hye Jung sudah menganti pakaian operasi dengan mengikat rambutnya. Didepan
loker tertempel foto dengan neneknya, lalu merabanya seperti meminta doa pada
sang nenek agar bisa berhasil melakukan operasi.
Hye Jung lebih dulu mencuci tangan di dalam ruang
operasi, Ji Hong pun datang mulai mencuci tanganya. Keduanya saling menatap
terlihat wajahnya ketegangan dan Hye Jung pun masuk lebih dulu ke dalam ruangan
operasi.
Hye Jung membuka dulu bagian tulang belakang Dokter Jin
dan meminta retractor. Dokter Kim ada dibagian atas memberitahu Tumornya berada di syaraf spinal, jadi mereka akan masuk lewat
tulang belakang dan Sangat
sulit melakukannya. Dokter Pi juga melihat kalau
kondisinya Sangat berbahaya,
karena Dokter Jin bisa kehilangan indera perasa di daerah
lehernya, Dokter Kim membenarkan lalu bertanya pada
Joong Dae apakah mengerti. Joong Dae mengerti dan akan
menyaksikannya sampai selesai.
Didepan ruang operasi Nyonya Yang menunggu dengan wajah
tegang bersama dengan anaknya, Yoon Do datang menenangkan Website positioning Woo dengan
memegang bahunya. Website positioning Woo benar-benar khawatir melihat ke pintu ruangan
operasi.
Ji Hong akhirnya
masuk ruangan meminta dipakaikan jubah dan juga sarung tangan. Hye Jung
mengeluarkan bagian tulang belakang lalu berganti posisi dengan Ji Hong. Tiga
dokter dilantai atas terlihat sangat tegang. Ji Hong pun mengunakan
microskopnya agar mereka segera memulainya. Ia memulai meminta irigasi dan
membersihkan space yang di
lihatnya.
“Mereka memotong C2 sampai C5
tulang belakang, kan?” kata Dokter Pi, Dokter Kim
membenarkan.
Ji Hong mengingatkan Jangan
menyentuh bagian dalam dari arteri. Yoon Do
akhirnya ikut datang melihat di lantai atas. Ji Hong dan Hye Jung mulai membuka
lapisan bawah. Yoon Do melihat keduanya, seperti operasinya berjalan
lancar. Dokter Kim mengatakan keduanya baru saja
mulai.
Hye Jung terlihat tegang mengatakan posisinya
terlalu dekat, Ji Hong bisa melihatnya. Dokter Pi melihat Tumornya
terlalu dekat dengan space spinal jadi tidak
punya pilihan selain menyentuh syarafnya untuk menyingkirkan tumor tersebut.
“Aku meminta Prof. Hong melakukan
operasinya agar hal tersebut jangan sampai terjadi.” Kata Dokter Kim ikut tegang melihat dari atas.
Ji Hong mengatakan kalau mereka itu hampir saja sampai,
Yoon Do menghela nafas lega karena mereka berdua bisa menyingkirkannya. Dokter Kim melihat kalau semua sudah
selesai. Terdenga suara dari layar monitor, Dokter Pi melihat Terjadi
pendarahan. Yoon Do tahu Sulit menyingkirkan tumor
itu karena posisinya. Dokter Kim yakin keduanya tidak
bisa menghindar lagi kali ini.
Ji Hong meminta kasa dan menempelkan, Hye Jung terlihat
ketakutan. Ji Hong mengatakan kalau sudah bisa melihatnya, jadi meminta menungu
sebentar. Dibagian atas terlihat sangat tegang, Ji Hong berhasil mengeluarkan
dan meminta biopsi. Yoon Do binggung karena
pendarahannya tidak mau berhenti, Ji Hong kembali
menempelkan kasa.
Tuan Jin dalam ruangan anaknya, terlihat tegang menunggu
operasi. Ji Hong kembali melakukan pembedahan. Hye Jung melihat ke layar
monitor memberitahu kalau Ini
menyebabkan syaraf terpengaruh. Ji Hong meminta Cottonoid.
“Apakah dia akan bisa bergerak
saat bangun nanti?” tanya Dokter Ahn panik
“Kenapa pendarahannya masih terus
berlanjut?” ucap Dokter Pi ikut panik, Dokter Kim
meminta mereka menunggu dan melihat saja.
Dokter yang melihat monitor memberitahu Sinyalnya aneh. Hye Jung memberitahu Tidak ada
yang bisa mereka lakukan karena harus menghentikan pendarahannya
dulu. Semua keluarga Jin benar-benar tenggang menunggu. Hye
Jung melihat semua sudah berhenti, Ji Hong akhirnya bisa bernafas lega lalu
memuji semua yang sudah berkerja keras.
Semua yang ada diatas mulai tersenyum, Dokter Kim melihat
keduanya berhasil karena Bagian
tersulit sudah lewat. Ji Hong menunjuk kebagian atas, Hye Jung
melihat semua berjejer di lantai atas sambil tersenyum. Ji Hong memberikan
kedipan matanya karena berhasil melakuka operasi yang sangat sulit.
Hye Jung masih sedikit tegang, Ji Hong memuji kerja Hye
Jung yang sangat baik. Hye Jung mengucapkan terimakasih. Ji Hong memberitahu
Dokter Jin akan tetap hidup jadi
mereka akan segera menyelesaikanya.
Ji Hong dan Hye Jung keluar dari ruang operasi, menemui
Nyonya Yang dan Website positioning Woo. Ia memberitahu kalau Operasi
berjalan lancer dan sudah menyingkirkan tumornya. Semua langsung mengucap syukur, Hye Jung mengatakan
merka harus
menunggu sampai dokter Jin bangun untuk kelanjutannya… karena pasti ada beberapa syaraf
yang terpengaruh dan akan
memindahkannya ke ruangan.
Website positioning Woo langsung mengucapkan terimakasih pada Ji Hong dan
juga Hye Jung. Nyonya Yang tak bisa berkata-kata hanya menundukan kepala sambil
mengangguk tanda mengucapkan terimakasih. Ji Hong pun pamit pada keduanya. Nyonya
Yang memeluk anaknya karena akhirnya suamnya dan juga ayah dari anaknya bisa
selamat.
Ji Hong melemaskan otot-otot lehernya setelah operasi
selesai, Hye Jung yang berjalan disebelahnya memberanikan diri memegang tangan
pacarnya. Ji Hong menatap kaget tapi akhirnya langsung mengengam erat tangan
Hye Jung dan berjalan bersama dilorong rumah sakit.
Kang Soo membawakan kopi ke bagian receptionist, Perawat
Hyun dan Yoo terlihat senang menganti nama panggilan jadi sekertaris Choi bukan
Dokter Choi lagi. Ji Hong datang menyapa
semuanya, Dokter Kang yang ada disana pun memberikan segelas kopi untuk
seniornya.
“Dokter…. Departemen Bedah Syaraf
terasa regular setelah Anda kembali.” Ungkap Dokter
Kang bahagia.
“Mari berpesta karena operasinya
berjalan lancar.” Usul Kang Soo, perawat Hyun
dan Yoo merasa itu menyenangkan.
“Hei…. Aku kan bukan pendatang baru.”kata Ji Hong
“Professor, ayolah... Keadaan departemen kita sedang
buruk belakangan ini. Mari
minum bersama.” Kata Perawat Hyun membujuknya.
“Dr Yoo ikut dengan kami juga.” Ucap Dokter Kang, Perawat Hyun setuju karena yakin merkea bisa
pergi jika Hye Jung ikut.
“Jadi Semua orang akan pergi jika aku
ikut? Kapan?” kata Hye Jung tiba-tiba datang dan berdiri disebelah Ji
Hong
Ji Hong bertanya dengan memberikan kode, Hye Jung
mengangguk kalau mereka bisa pergi bersama, Kang Soo mengajak mereka untuk
minum bersama lalu mengingatkan Dokter
Kang yang tak bisa ikut karena harus piket malam hari ini. Dokter Kang langsung duduk dengan lesu. Ji Hong
akhirnya menyetujui mereka untuk pergi bersama.
Dokter Kang pun senang tapi teringat kembali tak bisa
ikut karena harus tugas malam. Ji Hong memberikan kopinya agar Dokter Kang
minum kopi saja, saat memberikan pada Hye Jung ingin menaruh sedotan di mulut
teringat ada didepan semua pegawai akhirnya hanya memberikannya saja. Hye Jung
terlihat malu-malu menerimanya.
Yoon Do duduk diam dalam rumahnya sambil meminum winenya,
teringat kembali dengan kenangannya bersama Hye Jung. Di depan rumah sakit Hye
Jung dengan berani memberikan pukulan sampai membuatnya sangat ketakutan.
Hye Jung memberitahu kalau itu gerakan sikut yang bisa
mematikan lawan, Yoon Do seperti shock baru melihat pertama kali wanita yang
pandai berkelahi. Hye Jun menendang setinggi-tingginya dan hampir mengenai
wajah Yoon Do, memberitahu kalau itu
adalah “excessive kick”
Yoon Do tersenyum mengingat kenangan saat pertama kali
melihat Hye Jung dengan memperlihatkan semua jurus bela dirinya. Pa Ran masuk
ke rumah memberitahu pamanya sudah datang, Yoon Do mengumpat kesal melihat sang
paman kembali datang.
“Apa yang kau lakukan sendirian di
sini?” tanya Pa Ran duduk disamping keponakanya, Yoon Do
mengatakan sangat suka sendirian.
“Apa Kau sedang dibully Ji
Hong minum-minum dengan staf departemenmu. Aku rasa mereka bahkan tidak
mengajakmu.” Kata Pa Ran
“Mereka mengajakku. Aku yang
menolak untuk relationship Bagaimana
bisa aku tahan melihat Dr. Yoo bersama Prof. Hong? Aku juga manusia.” Ucap Yoon Do kesal
“Apa yang membuatmu begitu
menyukai Dr. Yoo?” tanya Pa Ran penasaran
“Aku tidak bisa menjelaskannya dan hanya menyukai semua tentangnya. Selain itu Aku tidak merasa buruk
meskipun perasaanku bertepuk sebelah tangan. Memikirkan
tentangnya saat aku bersama dengan wanita lain akan lebih menyedihkan.” Kata Yoon Do
Pa Ra tak memberitahu Cinta
sepihak bukanlah cinta sungguhan. Yoon Do
meminta pamanya agar Jangan mengolok perasaannya, menurutnya Saat
kata “cinta” muncul, maka mencobanya
lebih baik daripada tidak mencoba sama sekali. Pa Ran hanya bisa tersenyum.
Perawat masuk ke ruangan Hae Younger melihat ada cairan di
bagian selimut dan sangat banyak, wajahnya panik dan langsung mengeluarkan
ponselnya. Sementara Perawat Hyun, Kang Soo, Dokter Ahn, Ji Hong dan Hye Jung akhirnya
merayakan pesta di cafe Quickly Hee. Perawat Hyun mengajak mereka mulai bersulang.
Hye Jung bertanya bersulang untuk apa, Kang Soo
mengatakan mereka bisa bersulang karena kembalinya Ji Hong ke rumah sakit.
Semua setuju, Perawat Hyun mengajak setelah bersulang untuk bermain “fact or
dare”. Ji Hong mengejek semuanya yang melakukan permainan kuno sekali, Kang Soo
ikut mengejek bertanya kapan perawat Hyun lahir. Perawat Hyun terlihat kesal,
tapi Kang Soo mengatakan kalau permainan itu sangat menyenangkan.
“Professor, sejak kapan Anda dan
Dr. Yoo mulai berkencan?” tanya Kang Soo blak-blakan,
Ji Hong merasa Kang Soo itu sedang mabuk. Semua pun tertawa.
Hye Jung menerima telp dari ponselnya yang bergetar,
perawat memberitahu Air ketuban Pasien Lee Hae Younger sudah pecah. Hye Jung panik bertanya kapan tepatnya, lalu meminta Hubungi
Departemen Kandungan sekarang juga dan ia akan
segera ke sana. Ji Hong bertanya apakah itu Pasien
Lee Hae Younger. Hye Jung membenarkan, lalu keduanya bergegas pergi.
Perawat Hyun binggung kenapa keduanya meninggalkan
mereka, Kang Soo melihat keduanya itu menunjukkan
kombinasi sempurna antara rekan kerja dan percintaan. Dokter Ahn teringat dengan bayi Jin Jin, perawat Hyun
mengingatnya lalu bergegas pergi.
Dokter Ahn tak mau pergi begitu saja memakan kentang dan
memasukan semua ke dalam mulut, Kang Soo menepuk pundaknya agar berhenti makan.
Quickly Hee berlari keluar berteriak kalau mereka tak boleh pergi begitu saja dan
memanggil nama Ahn Joong Dae berkali-kali. Joong Dae kembali datang memberikan
kiss bye lalu bergegas pergi. Quickly Hee tersipu malu mendengarnya.
Hye Jung bergegas masuk ke dalam ruangan operasi menelp,
suami Hae Younger memberitahu Air ketuban istrinya pecah jadi mereka akan mulai operasi
caesarnya. Tuan Kim sedang berkerja segera
meninggalkan kantor.
Dokter kang, Dokter Ahn, Kang Soo dan Perawat Hyun
melihat dari lantai atas. Operasi caesar pun sudah dimulai, Ji Hong berdiri
disebelah Hye Jung ikut melihat jalanya
operasi dari depan pintu. Terdengar bunyi tangisan bayi, Hye Jung langsung
menangi haru ketika melihat bayi berhasil dikeluarkan dan tampak sehat.
Perawat Hyun dari atas tersenyum melihat Jin Jin akhirnya
bisa lahir, Kang Soo pun memanggil bayi Jin Jin yang terlihat lucu, Dokter Kang
dan Ahn langsung memanggil si gemuk tiga karena melihat tubuhnya sangat gempal.
Kang Soo bertanya apakah perawat Hyun tak ingin memiliki bayi juga, Perawat
Hyun merasa Kang Soo sudah gila menanyakan pertanyaan itu padanya.
Hye Jung benar-benar tak bisa menahan haru melihat bayi
Jin Jin, sesekali tanganya mengusap air matanya. Ji Hong juga ikut senang
setelah menunggu akhirnya bayi itu bisa dilahirkan. Bayi akhirnya dikeluarkan
dari ruang operasi, Ji Hong pikir mereka akan kembali membawa pasien ke ruangan
ICU.
Bayi Jin Jin pun ditaruh dalam incubator, Tuan Kim bisa
melihat bayinya yang terlihat sudah sempurna dan terlihat gemuk. Hye Jun ikut
menemaninya tak bisa menahan haru melihat bayi yang sangat lucu. Tuan Kim tak
bisa berkata apa-apa melihat buah cintanya yang bisa lahir kedunia.
Dokter Kang menelp Hye Jung dengan nada panik memberitahu
Tanda-tanda very important Pasien Lee Hae Younger
memburuk. Hye Jung mengerti lalu memberitahu Tuan
Kim kalau mereka tidak
punya banyak waktu. Keduanya langsung berlari
keluar ruangan.
Ji Hong masuk ruangan Hae Younger bertanya apakah Dokter
Kang sudah menelpnya, Dokter Kang mengangguk. Ji Hong melihat tekanan darah Hae
Younger makin menurun, Hye Jung dan Tuan Kim berusaha berlari sekuat tenaga untuk
sampai ruang ICU. Ji Hong panik karena keduanya belum datang, Dokter Kang
khawatir kalau suaminya itu tidak bisa melihat saat-saat
terakhir istrinya.
Tuan Kim masuk ruangan ICU langsung memegang tangan
istrinya, tekanan darahnya semakin menurun, sambil menangis ia mengucapkan
perasaan cintanya pada sang istri yang selama ini belum bisa diutarakan. Tanda garis
lurus terlihat di layar monitor, Tuan Kim berjongkok sambil menangis.
Hye Jung menangis sedih, lalu melepaskan alat bantu
oksigen dengan nafas yang sesak memberitahu Waktu kematian, pukul 2:15 am, yaitu Pasien Lee Hae Younger telah meninggal dunia. Tuan Kim menangis histeris, Ji
Hong dan Dokter Kang ikut sedih melihat kelahiran dan kematian dalam selang
waktu beberapa menit saja.
“Aku rasa Hee Younger
melihat suaminya selama detik-detik terakhir. Mungkin saja hanya
imajinasiku, tapi aku melihatnya tersenyum.”
Karangan bunga berjejer didepan ruangan bertuliskan (SELAMAT,
PRESDIR KIM TAE HO) Dokter Kim memberikan pidato
pertamanya setelah dilantik menjadi
presdir yang baru.
“Aku pikir RS Gukil
sekarang dalam proses berkembang. Kita sudah berlari dengan terseok-seok untuk sampai di
sini. Sekarang, kita harus beristirahat sebentar untuk dapat menemukan jalan yang tepat.”
“Apa tujuan dari
pembangunan Rumah Sakit? Demi siapa dan karena apa? Bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah di tangan kita? Aku akan menjadi seorang presdir yang memikirkan hal-hal semacam
itu… dan bekerja keras untuk kalian semua di sini.. Terima kasih.”
Setelah memberikan pidatonya, Yoon Do ikut dalam jajaran
direksi memberikan tepuk tangan. Ji Hong juga tak kalah penuh semangat karena
akhirnya posisi ayahnya bisa digantikan oleh Dokter Kim. Semua yang ada
diruangan memberikan tepuk tangan pada upacara pengangkatan Presdir Kim Tae Ho.
Ji Hong dan Hye Jung masuk ke ruangan Dokter Jin, Nyonya
Yang terlihat khawatir melihat suaminya yang belum juga sadar. Website positioning Woo
memberitahu Sensor motoriknya belum bereaksi. Ji Hong memeriksa bagian mata Dokter Jin, tiba-tiba
dikejutan dengan Dokter Jin seperti terbatuk.
Nyonya Yang memanggil suaminya, Website positioning Woo memanggil
ayahnya, begitu juga Tuan Jin memanggil sang anak. Dokter Jin perlahan membuka
matanya lalu mengerakan pelahan jari telunjuknya. Ji Hong bisa melihatnya lalu
memberitahu keluarga Jin kalau Dokter Jin sedang dalam masa pemulihan
sekarang. Tuan Jin menjabat tangan Ji Hong dengan
senyuman bahagia mengucapakan terimakasih,
Website positioning Woo menatap Hye Jung dengan wajah haru, Hye Jung
mengangguk kalau bisa mengerti dengan perasaan temanya. Nyonya Yang mengucapkan
syukur pada Tuhan masih membiarkan suaminya hidup, terlihat masih canggung
berselebahan dengan Ji Hong.
Ji Hong keluar ruangan merasa Minggu ini berjalan sangat
panjang dan sangat lelah sekali. Hye Jung bertanya apakah Ji
Hong rutin meminum suplemennya. Ji Hong mengeluh kalau Hye Jung Tidak
seharusnya berkata
begitu.
“Jangan menganggapnya sebagai
omelan. Karena Kesehatanmu adalah yang
terpenting.” Ucap Hye Jung khawatir
“Apa yang akan kau lakukan akhir
pekan ini?” tanya Ji Hong, Hye Jung pikir seperti
biasa yag dilakukanya.
“Apakah kita pergi memancing saja?” kata Ji Hong penuh semangat
“Ayahmu pasti menyukainya, Saat Ayah mertua memintamu ikut bersamanya, kau menolak Tapi saat Ayah mertua tidak bisa lagi pergi bersamamu, kau jadi suka sekali memancing..” Komentar
Hye Jung
Ji Hong tersenyum karena Hye Jun memanggilnya Ayah
mertua, Hye Jung memanggil Tuan Hong sekarang sebagai Ayah mertua, sambil
mengatakan akan
menangkap semua ikan untuknya. Ji Hong setuju lalu
bergegas pergi.
Ji Hong terlihat
bahagia menuruni tangga rumahnya sambil membawa alat pancing, lalu masuk
ke dalam mobilnya. Hye Jung sedang berdandan melihat ponselnya bergetar dan itu
telp dari Dokter Jin. Ji Hong sedang menyetir mobil menerima telp Hye Jung
kalau sudah di perjalanan.
Hye Jung meminta Ji Hong Pergi
saja duluan karena harus
menemui seseorang dulu. Ji Hong bertanya siapa. Hye
Jung menyebut nama Dokter Jin Myung Hoon. Ji Hong mengerti dan akan
menunggunya.
Hye Jung masuk ruangan terlihat Dokter Jin sudah duduk
diatas tempat tidurnya. Dokter Jin menawarkan Hye Jung untuk duduk, tapi Hye
Jung pikir tak perlu. Dokter Jin mencoba mengangkat cangkir tehnya, walaupun
masih bergetar tapi bisa meminumnya dan menaruhnya kembali.
“Anda sedang menjalani latihan
pemulihan fisik, kan?” kata Hye Jung, Dokter Jin
membenarkan.
“Terima kasih.…” ucap Dokter Jin karena merasa salah sangka pada Hye
Jung.
“Terima kasih juga.… Terima kasih sudah bertahan
selama operasi dan
menunjukkan progres pemulihan.” Ucap Hye Jung.
Dokter Jin dengan rendah hati menundukan kepala sebagai
tanda terimakasihnya. Hye Jung membalasnya, mata Dokter Jin berkaca-kaca karena
bisa diselamatkan atas operasi yang sangat sulit, wajahnya pun tersenyum. Hye
Jung terlihat bisa ikut tersenyum.
Hye Jung berjalan ke tempat pemancingan, dibuat binggung
melihat disepanjang jalan menurun melihat taburan mawar putih tapi wajahnya
langsung tersenyum. Ji Hong terlihat sengaja menaburkan bunga mawar putih
diatas jembatan dan sudah dihias cantik. Hye Jung tertawa melihatnya, lalu
bertanya apa yang sedang dilakukan Ji Hong.
“Maukah kau menikah denganku?” kata Ji Hong memperlihatkan jarinya yang sudah memakai
dua cincin. Hye Jung langsung mengambil cincin di jari kelingking dan
memasangnya dijari manisnya.
“Aku harus jadi satu-satunya yang
memakaikan cincin di jarimu.” Keluh Ji Hong
“Ini milikku, jadi aku harus memakainya sendiri.” Kata
Hye Jung bahagia melihat cincin di jari manisnya.
“Ini Jadinya tidak romantis. Kau ingin yang romantis, dengan sengaja aku menyiapkan semua ini.” kata Ji Hong
“Aku mencintaimu.” Ucap Hye Jung yang selama ini tak pernah diucapkanya. Ji
Hong tak percaya mendengarnya.
“Aku akan menciptakan atmosfir
yang manis dan kenangan indah.” Kata Ji Hong seperti
ingin mendengarnya lagi.
Hye Jung meminta Ji Hong untuk menelpnya, Ji Hong mengeluarkan
ponselnya untuk menelp Hye Jung, Hye Jung memperlihatkan layar ponselnya
bertulisakan (HONG
HONG HONG). Ji Hong binggung kenapa
namanya Hong,Hong, Hong. Hye Jung mengakuk Setiap
kali melihat Ji Hong maka tidak
bisa berhenti mengatakan, “hong hong hong”.
Ji Hong bingung apa sebenarnya maksudnya, Hye Jung
menjawab seperti gaya Ji Hong, tak ada alasan hanya
“hong hong hong”. Ji Hong tertawa merasa
itu aneh. Hye Jung yakin Ji Hong pasti
tersenyum saat mengatakannya, Ji Hong mengangguk lalu
mendekat dan mulai mencium Hye Jung penuh rasa cinta. Hye Jung seperti bisa
merasa bahagia dengan Ji Hong. Keduanya tertawa bahagia setelah berciuman, Ji
Hong mengaku merasa sangat malu melakukannya, lalu mengendong Hye Jung dan
memutarnya.
“Aku tidak tahu
sejak kapan aku mencintainya. Aku tidak tahu kapan mulai memiliki perasaan
terhadapnya, tapi aku akan terus mencintainya. Ketika kau berjumpa dengan orang yang tepat, kau akan melupakan kapan kau jatuh cinta padanya.”
THE END